Memahami Budaya 5R dan Penerapannya pada Perusahaan

oleh | 30 Jan 2022 | Bisnis

5R adalah (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) metode yang diterapkan oleh suatu lingkungan kerja agar kondisi tetap kondusif dan efisien.

Metode ini diterapkan agar lingkungan kerja tetap teratur hingga menjadi sebuah kebiasaan.

Awalnya metode 5R atau 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) ini berasal dari Jepang yang diterapkan oleh manajemen untuk memelihara ketertiban dan disiplin dalam lokasi kerja. Dengan harapan kinerja karyawan terus meningkat.

Sejarah 5R

Bagi Anda yang penasaran bagaimana awal mula sejarah 5R. 5R adalah slogan yang pertama kali dimulai dari Henry Ford.

Beliau merupakan bapak pendiri Ford Motor, dimana pada awal abad ke 20an, Henry Ford ini bertanggung jawab dalam menyempurnakan proses produksi dari Toyota Production System.

Waktu itu desain yang dihasilkan oleh Ford mendapatkan perbaikan dengan mengembangkan LEAN Production System, yang mana sistem tersebut diidentifikasi sebagai lean manufacturing di bagian barat dengan tujuan meningkatkan nilai dari produk untuk pembeli.

Kemudian, lean manufacturing Toyota digunakan banyak perangkat seperti kaizen, jidoka, Kanban, dan poka-yoke. Saat itu 5S sangatlah diperlukan hingga menjadi bagian dasar dari Toyota Production System.

Toyota Production System dianggap telah membantu mereka untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih, disiplin dan teratur, sehingga menghasilkan produk yang bagus.

Pasalnya, jika lingkungan kerja tidak teratur, maka akan cenderung membuat masalah dan berdampak pada hasil produksi hingga gangguan terhadap kegiatan operasional perusahaan.

Akhirnya dua kerangka besar ini menerapkan metode 5S yang muncul dari Osada dan Hiroyuki Hirano yang akhirnya sampai saat ini mulai diterapkan oleh manajemen seluruh dunia.

Definisi dan Konsep 5R

5R adalah suatu konsep manajemen yang kini mulai diterapkan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Metode ini dinilai sangat ampuh untuk mendukung kegiatan di lingkungan kerja. Lalu, apa kepanjangan dari 5R/5S ini? simak penjelasannya berikut ini.

1. Ringkas (Seiri)

Ringkas atau seiri adalah langkah pertama dari metode 5R. Ringkas merupakan suatu tindakan untuk menentukan barang yang diperlukan dengan barang yang harus disingkirkan dari tempat kerja.

Tindakan ini dapat membantu pekerja untuk lebih bijak menyimpan barang yang diperlukan agar tidak dipenuhi oleh barang-barang yang kurang berguna.

Apabila Anda masih bingung bagaimana cara membedakan barang yang berguna dan tidak berguna di tempat kerja, maka Anda bisa menyimpulkannya dengan cara:

  1. Tujuan atau manfaat dari barang
  2. Seberapa sering barang digunakan
  3. Siapa saja yang membutuhkan barang
  4. Kapan terakhir kali barang digunakan
  5. Apakah barang tersebut menyita banyak ruang

Pernyataan-pernyataan tersebut bisa Anda simpulkan menjadi sebuah keputusan, apabila barang tersebut mengarah ke arah yang kurang berguna, maka singkirkan. Jika sebaliknya, Anda bisa menyimpannya.

Jika Anda sudah memilahnya, maka timbullah pertanyaan “Dimana saya harus menyimpan barang tidak berguna ini?” ada beberapa opsi yang bisa Anda pilih, yaitu:

  1. Membuang, menjual atau mendaur ulang
  2. Memberikan kepada yang membutuhkan
  3. Masukan ke dalam gudang

2. Rapi (Seiton)

Rapi atau seiton merupakan langkah kedua dalam menerapkan metode 5R. Jika barang-barang berguna Anda sudah ditetapkan, maka sekarang saatnya merapikan dengan menyortir atau menyusun barang dengan kategori tertentu. Anda bisa mempertimbangkan kategori tersebut dengan cara:

  1. Barang yang sering digunakan
  2. Kapan barang digunakan
  3. Penempatan barang paling strategis
  4. Siapa saja yang menggunakan barang

Pada langkah ini, intinya Anda harus merapikan barang sesuai dengan jenis, kebutuhan dan seberapa sering barang tersebut digunakan oleh seseorang agar pekerjaan lebih efektif.

3. Resik (Seiso)

Resik adalah tindakan dimana pemilik ruang bertanggung jawab atas kebersihan ruangannya. Pastikan barang-barang yang dimiliki terpelihara sehingga tidak menimbulkan kerusakan atau malfungsi.

Masalah kebersihan ini bukan hanya tanggung jawab OB semata, karena barang yang dimiliki adalah tanggung jawab masing-masing. Dengan menerapkan resik, maka Anda akan selalu memberikan hasil terbaik dalam pekerjaan.

4. Rawat (Seiketsu)

Rawat adalah cara mempertahankan langkah yang telah dicapai sebelumnya yaitu ringkas, rapi dan resik. Dimana Anda telah menyetujui dan mendisiplinkan metode ini dengan terus mempertahankannya.

Pada langkah ini diharapkan semua karyawan di lingkungan kerja dapat melaksanakan metode 5R secara berulang hingga menjadi sebuah kebiasaan. Dengan terciptanya langkah-langkah 5R maka kinerja perusahaan juga akan dianggap baik.

5. Rajin (Shitsuke)

Rajin adalah langkah terakhir yang harus diterapkan oleh seluruh pekerja yang terlibat dalam program 5R. Sikap rajin bisa ditunjukan dengan cara aktif memberikan pelatihan, memberikan masukan, memberikan feedback dan lain sebagainya.

Orang-orang yang terlibat pada program 5R, diharapkan menjadikannya sebagai suatu budaya yang melekat dalam diri sehingga apabila tidak dilaksanakan ada perasaan bersalah.

Kapan Program 5R Harus Diterapkan?

Penerapan metode 5R adalah program yang bisa diterapkan dimana saja, baik di lingkungan kerja maupun di rumah. Lalu, kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan program 5R tersebut?

Metode 5R adalah prinsip yang mudah dilakukan oleh siapapun, artinya bisa dilakukan kapan saja selama Anda ingin menciptakan aktivitas yang disiplin dan produktif. Terutama pada lingkungan kerja yang sifatnya sangatlah produktif.

Apabila lingkungan kerja Anda sudah tidak kondusif, seperti melambatnya proses penyelesaian kerja, kinerja karyawan yang kurang atau bertumpuknya barang-barang yang tidak berguna. Maka itulah saatnya Anda menciptakan metode 5R di lingkungan kerja.

Apa Manfaat 5R di Tempat Kerja?

Adapun manfaat 5R jika diterapkan pada lingkungan kerja. Berikut kami rangkum berbagai manfaat 5R adalah:

  1. Lingkungan dan area tempat kerja lebih teratur, bersih dan aman.
  2. Orang-orang yang terlibat dalam program 5R bisa lebih bertanggung jawab atas kepemilikan barangnya.
  3. Meningkatkan produktivitas pada seluruh pekerja agar mendapatkan hasil terbaik untuk perusahaan.
  4. Menumbuhkan kerjasama yang baik antar pekerja.
  5. Meminimalisir adanya kehilangan barang.
  6. Meminimalisir adanya kesalahpahaman antar pekerja.
  7. Menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.

Pada intinya, manfaat 5R adalah sangat berguna bagi suatu komunitas atau organisasi agar menciptakan lingkungan kerja yang aktif dan memberikan citra yang baik pada lingkungan internal maupun eksternal.

Contoh Perusahaan yang Menerapkan 5R

Rata-rata penerapan 5R adalah hal yang sudah diterapkan oleh berbagai industri dan instansi, contohnya seperti perusahaan manufaktur, perseorangan, firma, koperasi, persero, dan lain-lain.

Adapun persiapan dan penerapan perusahaan yang menerapkan sistem 5R adalah sebagai berikut:

Persiapan

  1. Memiliki komitmen tertulis dari pimpinan.
  2. Memiliki struktur organisasi yang jelas.
  3. Memastikan seluruh karyawan menyetujui adanya program 5R

Penerapan

  1. Pelatihan program 5R untuk mengetahui tugas dan tanggung jawabnya.
  2. Melakukan kegiatan promosi ke seluruh karyawan agar dilaksanakan dengan baik.
  3. Melakukan evaluasi setelah menerapkan program 5R

Perlu kamu ketahui bahwa program 5R adalah hal yang harus diterapkan secara berurutan dan sifatnya terstruktur. Apabila program 5R tidak dijalankan dengan baik dari awal maka kemungkinan kedepannya tidak akan dijalankan dengan maksimal.

Semua perusahaan yang terlibat dalam program 5R diwajibkan untuk mengikuti budayanya, apabila ada salah satu karyawan yang menyimpang dari program 5R tersebut, biasanya akan ditindak dengan caranya masing-masing.

Penerapan 5R adalah metode yang sangat mudah untuk diterapkan, tidak memerlukan biaya serta tidak memerlukan tenaga berlebih. Jadi, siapapun seharusnya bisa melaksanakannya dengan baik.

Apakah perusahaan sudah mulai menerapkan metode 5R? Segera terapkan metode 5R untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan efisien.

Tulisan Terkait

Cegah Pemborosan, Pakai iFuel Sensor Pemantau Bahan Bakar Otomatis

Cegah Pemborosan, Pakai iFuel Sensor Pemantau Bahan Bakar Otomatis

Bahan bakar menjadi salah satu biaya operasional tertinggi. Jika penggunaan bahan bakar tidak optimal, maka perusahaan yang bergantung dengan armada kendaraan akan mengalami pembengkakan biaya. Untuk itu, kami di McEasy ingin berbagi pengetahuan dan solusi inovatif...